Data Inflasi Ritel: Tingkat inflasi ritel telah turun hingga di bawah 5 persen. Inflasi ritel turun menjadi 4,85 persen pada bulan Maret 2024, turun menjadi 5,09 persen pada bulan Februari 2024. Tingkat inflasi pangan juga mengalami penurunan pada bulan Maret dan turun menjadi 8,52 persen dibandingkan dengan 8,66 persen pada bulan Februari 2024.
Tingkat inflasi di bawah 5 persen
Kementerian Statistik telah merilis data tingkat inflasi ritel bulan Maret 2024 pada hari Jumat, 12 April 2024. Berdasarkan data tersebut, tingkat inflasi ritel pada bulan Maret mengalami penurunan menjadi 4,85 persen dari sebelumnya sebesar 5,09 persen pada bulan Februari 2024. Laju inflasi ritel pada Maret 2023 sebesar 5,66 persen. Laju inflasi ritel mengalami penurunan dan laju inflasi pangan juga mengalami penurunan pada bulan Maret hingga berada di bawah 9 persen. Laju inflasi pangan pada bulan Maret sebesar 8,52 persen, Februari 2024 sebesar 8,66 persen. Laju inflasi pangan pada Maret 2023 sebesar 4,79 persen.
Inflasi pulsa memang meresahkan
Meskipun inflasi pangan telah menurun, inflasi sayur-sayuran dan kacang-kacangan masih tetap tinggi. Laju inflasi sayuran dan sayur-sayuran sebesar 26,38 persen pada bulan Maret 2024, naik dari 30,25 persen pada bulan Februari 2024. Terdapat sedikit penurunan pada inflasi tersebut. Laju inflasi palawija mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,99 persen pada bulan Maret, naik menjadi 18,90 persen pada bulan Februari. Tingkat inflasi biji-bijian dan produk-produk terkait adalah sebesar 7,90 persen dibandingkan dengan 7,60 persen di bulan Februari. Laju inflasi rempah-rempah sebesar 11,43 persen dibandingkan 13,51 persen pada bulan Februari. Tingkat inflasi buah-buahan sebesar 2,67 persen dibandingkan dengan 4,83 persen di bulan Februari. Jadi tingkat inflasi gula sebesar 6,73 persen dan tingkat inflasi telur sebesar 9,59 persen.
Tingkat inflasi jauh dari batas toleransi RBI
Tingkat inflasi ritel telah turun hingga 5 persen, meskipun masih berada di atas batas toleransi RBI sebesar 4 persen. Saat mengumumkan kebijakan moneter, Gubernur Reserve Bank of India Shaktikanta Das mengatakan bahwa tantangan rantai pasokan masih ditambah dengan perubahan iklim dan ketidakpastian geopolitik global, sehingga ada kebutuhan untuk terus mencermati harga bahan pangan. .
Dapatkan lebih banyak pembaruan berita bisnis terkini